Finlandia Ngebut Bahas Ratifikasi NATO, Isyarat Tinggalkan Swedia
mediahatami.com – Finlandia terus membahas rencana ratifikasi perjanjian bergabung denga NATO, sementara itu Swedia masih tidak mendapat restu dari Turki masuk aliansi itu. PM Finlandia Sanna Marin.
Parlemen Finlandia diprediksi akan membahas kapan harus meratifikasi perjanjian pendirian Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) hari ini, Jumat (10/2).
Langkah ini memungkinkan Finlandia lebih dulu bisa bergabung dan NATO, dan meninggalkan Swedia. Padahal, sebelumnya kedua negara berjanji akan memproses masuk ke aliansi pertahanan itu bersama-sama.
Dalam pertemuan hari ini, kelompok parlemen Finlandia akan memutuskan apakah harus meratifikasi perjanjian pendirian NATO atau tidak. Hal ini dilakukan sebelum mereka memasuki masa reses pada 3 Maret dan pemilihan parlemen pada April mendatang, demikian dikutip AFP.
Jika parlemen memberikan suara menyetujui perjanjian, presiden harus melanjutkan pengajuan dalam waktu tiga bulan, dengan catatan semua anggota NATO yang ada juga telah meratifikasi tawaran Finlandia masuk aliansi itu.
Secara efektif, Finlandia bisa melanjutkan menjadi anggota NATO tanpa Swedia.
Agar itu terjadi, Turki dan Hungaria perlu meratifikasi keanggotaan Finlandia terlebih dahulu. Barulah NATO bisa secara resmi mengundang Finlandia sebagai anggota.
Kanselir Kehakiman Finlandia Tuomas Poysti mengatakan proses tersebut akan memberi Finlandia ruang untuk menunggu Swedia jika perlu.
Secara resmi, Finlandia telah menegaskan kembali berkali-kali bahwa mereka ingin bergabung ke NATO dengan Swedia.
Swedia merupakan sekutu pertahanan terdekat Finlandia. Jika terjadi konflik dengan Rusia, NATO akan butuh wilayah Swedia untuk membantu Finlandia mempertahankan diri, misalnya dalam hal logistik.
Namun, langkah Swedia terhambat karena Turki ogah memberi restu Stockholm masuk NATO setelah aksi pembakaran Al Quran pada Januari lalu.
Turki sempat melunak akan memberi izin Swedia, dengan catatan mereka bersedia merepatriasi anggota Partai Pekerja Kurdistan (PKK) ke negara itu. Namun, Turki menganggap Stockholm tak memenuhi janji tersebut.
Belakangan, Swedia tampak menunjukkan usahanya bergabung dengan NATO dengan melarang pembakaran Al Quran saat demo.
Langkah itu dinilai sebagai upaya Stockholm agar mengantongi restu Ankara.
Sumber : www.cnnindonesia.com